Gerakan Mahasiswa Batak Nusantara Sambangi Istana Negara, Minta Presiden Copot Kapolri

Gerakan Mahasiswa Batak Nusantara melakukan aksi didepan Istana Negara.
SUMUTNEWS | JAKARTA - Aksi di simpang lampu merah istana yang dilaksanakan oleh Gerakan Mahasiswa Batak Nusantara untuk menyampaikan persoalan terkait matinya brigadir J yang sangat janggal. Dalam agenda ini Gerakan Mahasiswa Batak Nusantara melakukan teatrikal dan berdoa untuk saudara kami yang baru saja dibunuh dikediaman Kadiv propam polri.
Dalam aksi ini salah satu perwakilan Mahasiswa Batak Nusantara, Ian menyampaikan kepada presiden agar mencopot Kapolri karena lamban nya mengungkap kasus tertembak nya brigadir J , padahal menurut Ian sebenarnya tidak butuh waktu lama sampai 25 hari dalam mengungkap kasus ini tapi seolah-olah di media seakan-akan berat dalam mengungkap kematian brigadir J.
Ian juga menyampaikan kepada aksi masa agar terus mengawal kasus ini , kami orang Batak tidak terima terkait pembunuhan brigadir J , kalau seandainya dia melakukan pelecehan seharusnya tidak dibunuh dengan serongsong peluru karena tidak dibenarkan untuk membunuh seseorang, apalagi kode etik polri sudah dilanggar oleh anggota nya sendiri dan presisi yang dijargonkan Kapolri adalah omong kosong.
Lalu kordinator lapangan Andreo yang mengaku kerabat dekat korban brigadir J juga menyesalkan sebagai orang Batak sangat marah atas perbuatan yang membunuh kerabatnya tersebut, "Brigadir J sangat dekat dengan saya sehingga saya tahu bagaimana sifat brigadir J," ungkap Andreo.
Andreo juga menyampaikan kepada bapak Jokowi yang hari ini menjadi presiden RI tidak luput dari tanah Batak yang memenangkan bapak sebagai presiden. "Saya meminta ketegasan bapak potong kepala di institusi Polri," ucap Andreo.
Diakhir penutup Andreo juga menyampaikan akan aksi di depan Komnas HAM dan Mabes Polri.
Editor :Tim Sigapnews