H.Indra Pohan : Hasyim SE Arsitek Kemenangan PDIP Medan, Simbol Toleransi Dan Keteguhan Politik

H.Indra Pohan : Hasyim SE Arsitek Kemenangan PDIP Medan, Simbol Toleransi Dan Keteguhan Politik
SIGAPNEWS.CO.ID | MEDAN – Karier politik Hasyim, SE merupakan salah satu kisah sukses paling konsisten di dunia politik Kota Medan dan Sumatera Utara. Sejak terjun ke dunia politik pada 2009, Hasyim menapaki tangga jabatan dengan penuh dedikasi — dimulai dari anggota DPRD Medan periode 2009–2014, kembali terpilih untuk periode 2014–2019, dan kemudian dipercaya masyarakat untuk menjabat sebagai Ketua DPRD Medan periode 2019–2024. Kini, kiprahnya berlanjut di tingkat provinsi sebagai Anggota DPRD Sumatera Utara periode 2024–2029.
Di luar itu, Hasyim juga dikenal sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan dua periode berturut-turut. Di bawah kepemimpinannya, PDIP berhasil menorehkan sejarah dengan meraih kursi terbanyak di DPRD Medan, sekaligus mempertahankan posisi Ketua DPRD Kota Medan yang dipegang oleh kader PDIP selama masa kepemimpinannya. Capaian ini menegaskan bahwa Hasyim bukan hanya politisi karier, melainkan arsitek kemenangan PDIP Medan yang memahami denyut aspirasi rakyat.
Namun, di tengah prestasi gemilang tersebut, Hasyim kini sedang digoyang oleh sekelompok pihak yang mencoba menjatuhkannya melalui isu etnis dan identitas. Serangan semacam itu justru menunjukkan keteguhan karakter Hasyim sebagai figur politik yang tidak mudah dipecah oleh sentimen sempit. Ia menanggapinya dengan tenang, tanpa balasan emosional, dan tetap fokus pada kerja-kerja nyata untuk masyarakat.
Menurut sejumlah pengamat, keberhasilan Hasyim dalam mempertahankan soliditas PDIP Medan bukanlah kebetulan. Kepemimpinannya dikenal inklusif, terbuka, dan humanis, sehingga mampu merangkul semua kalangan tanpa membedakan suku, agama, atau latar belakang sosial. Di bawah arahannya, PDIP Medan tumbuh menjadi partai yang berwibawa sekaligus menjadi ruang besar bagi anak muda untuk belajar politik secara sehat.
Aktivis sosial H. Indra Pohan menilai, serangan terhadap Hasyim justru memperlihatkan semakin kuatnya posisi politik dan sosial yang ia miliki. “Hasyim itu simbol kerja nyata. Ia memimpin bukan dengan emosi, tapi dengan strategi dan konsistensi. Selama dua periode memimpin PDIP Medan, partai ini selalu menang besar. Jadi, kalau ada yang menggoyang Hasyim dengan isu etnis, justru itu menunjukkan bahwa mereka takut dengan keteguhannya,” ujar Indra Pohan kepada wartawan, Minggu (5/10/2025).
Lebih jauh, Indra Pohan menegaskan bahwa Hasyim adalah contoh pemimpin pluralis yang mampu menjaga harmoni politik di Medan. Dalam banyak kesempatan, Hasyim selalu tampil sebagai figur yang menghormati perbedaan dan membangun komunikasi lintas komunitas dengan penuh empati. “Medan butuh pemimpin seperti Hasyim — pemimpin yang bisa mempersatukan, bukan memecah-belah,” tambahnya.
Kini, menjelang kemungkinan periode ketiganya sebagai Ketua DPC PDIP Kota Medan, dukungan terhadap Hasyim semakin meluas. Para kader, simpatisan, hingga masyarakat umum menilai bahwa keberadaan Hasyim masih sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas politik dan keberlanjutan program kerakyatan PDIP di Kota Medan.
Perjalanan politik Hasyim SE menjadi cermin bahwa keberhasilan tidak lahir dari latar belakang, tetapi dari pengabdian, ketulusan, dan kemampuan memimpin dengan hati. Di tengah arus politik yang kerap penuh intrik, sosok Hasyim tampil sebagai peneguh keyakinan bahwa politik bisa dijalankan dengan nilai, etika, dan kerja nyata.(DMN)
Editor :Dedek Muhammad Noor