Dinda Syafira, Putri Pariwisata Labura, Turut Mengabdi Lewat Film Dokumenter Desa Pematang

Dinda Syafira Adelina, Putri Pariwisata Labura, Turut Mengabdi Lewat Film Dokumenter.
SIGAPNEWS.CO.ID | LABURA - Sebuah langkah konkret ditunjukkan Dinda Syafira Adelina, salah satu Putri Pariwisata Labuhanbatu Utara, yang turun langsung menjadi relawan dalam produksi film dokumenter bertema “Pematang: Di Antara Waktu yang Berjalan”. Film ini digarap oleh komunitas kreatif Lentera Inovator sebagai bentuk upaya memperkenalkan sejarah, budaya, dan potensi wisata Desa Pematang Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labura secara lebih luas.
Tidak sekadar menjadi wajah representatif, para Putri Pariwisata yang terlibat mengambil peran aktif dalam proses produksi. Mulai dari riset, wawancara dengan tokoh masyarakat, hingga pendampingan teknis lapangan.
" Ini bukan hanya tentang tampil di depan kamera, tapi wujud nyata kontribusi kami terhadap pengembangan desa wisata,” ujar Dinda saat ditemui di lokasi syuting Rabu (16/7/25)
“Saya bangga bisa terlibat langsung, karena ini bukan hanya proyek dokumentasi, tapi pengabdian.” tandasnya.
Dinda juga menyoroti nilai kebersamaan yang terbangun selama proses produksi. Ia menyebut komunitas Lentera Inovator memperlakukan semua volunteer seperti keluarga.
" Ada semangat yang hangat di lapangan. Kami tidak sekadar bekerja bersama, tapi tumbuh sebagai tim dengan misi yang sama: membangun desa,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Desa Pematang, Pikir Pohan, menyampaikan apresiasinya terhadap proyek dokumenter ini. Ia menilai kolaborasi antara generasi muda dan komunitas kreatif ini sebagai bentuk inovasi dalam promosi desa.
" Saya sangat bangga. Anak-anak muda ini punya energi positif. Saya yakin film ini akan membuka mata banyak orang tentang kekayaan yang dimiliki Desa Pematang,” tegas Kades.
Film dokumenter ini tidak hanya dirancang sebagai karya visual, tetapi juga sebagai medium edukasi dan promosi. Rencananya, film ini akan diputar melalui berbagai platform digital untuk menjangkau audiens yang lebih luas, baik di dalam maupun luar daerah.
Kegiatan ini dinilai sebagai contoh nyata sinergi antara komunitas, aparatur desa, dan generasi muda dalam mendorong pembangunan berbasis potensi lokal. Sebuah narasi pengabdian yang dibalut dalam karya sinematik.(D2)
Editor :Dedek Muhammad Noor