Pantai Hospital Ayer Keroh dan PruSyariah Penyuluhan Kesehatan di Binjai
Unsur panitia, narasumber, dan para peserta, foto bersama selepas acara Meet and Greet Pantai Hospital Ayer Keroh di Kafe Soeta, Kota Binjai, Minggu (09/06/2024).
SIGAPNEWS.CO.ID | BINJAI - Pantai Hospital Ayer Keroh, Melaka, Malaysia, bekerjasama dengan Prudential Syariah (PruSyariah) Prestasi Agency Binjai, Sumatera Utara, menggelar penyuluhan kesehatan bertajuk "Meet and Greet" di Kafe Soeta, Kota Binjai, Minggu (09/06/2024) siang.
Acara ini dibuka International Marketing Pantai Hospital Ayer Keroh, Nisa Raouf, serta dihadiri Ketua Darma Wanita Perwakilan Kota Binjai, Ade Irma Irwansyah, Pimpinan Prudential Syariah Prestasi Agency Binjai, Henny Irawaty, dan lebih dari 30 peserta.
Sebagai narasumber, turut dihadirkan dua pakar kesehatan Pantai Hospital Ayer Keroh, yakni dr. Shahzarul Fazril, B.Lin., yang menyampaikan materi terkait kanker serviks, serta dr. Shankar Gunarasa, B.C.M., dengan materi seputar penyakit asam lambung dan pemeriksaan endoskopi.
International Marketing Pantai Hospital Ayer Keroh, Nisa Raouf, mengatakan, kegiatan penyuluhan kesehatan ini terselenggara atas kerjasama pihaknya dengan PruSyariah Prestasi Agency Binjai, serta dilaksanakan sebagai sarana konsultasi masyarakat dengan para pakar kesehatan dunia.
"Ini merupakan kegiatan kedua kita di Indonesia, setelah Jumat (07/06/2024) kemarin dilaksanakan di Hotel Power Point, Kota Medan," ungkapnya.
Pantai Hospital sendiri, sambung Nisa, merupakan sebuah rumah sakit berstandar internasional di Kota Ayer Kerohanian, Distrik Melaka Tengah, Melaka, Malaysia, yang berdiri sejak 1986 silam. Saat ini, Pantai Hospital Ayer Keroh memiliki delapan dokter spesialis penyakit jantung, 10 dokter spesialis ortopedi, dan tiga dokter spesialis penanganan kanker.
"Pada prinsipnya, kita membuka diri untuk menyebarluaskan Informasi kesehatan bagi masyarakat global. Tujuannya agar semua orang dapat menerima pengetahuan tentang berbagai penyakit, penyebab dan gejalanya, teknis pencegahannya, serta solusi pengobatan yang tepat. Jika ingin konsultasi lanjutan, silahkan hubungi nomor seluler 0823 2476 6877," terang Nisa.
Pakar Kanker Pantai Hospital Ayer Keroh, dr. Shahzarul Fazril, B.Lin., selaku narasumber pertama menjelaskan, kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis penyakit mematikan dan menjadi ancaman kesehatan serius bagi kaum perempuan. Penyakit ini disebabkan infeksi virus papiloma atau Human Papilloma Virus (HPV) dan umumnya dialami perempuan pada usia reproduksi.
"Kanker serviks ini menjadi jenis kanker pembunuh utama kedua bagi perempuan, setelah kanker payudara," ungkap Alumni Strata-1 Fakultas Kedokteran Universitas Hassanuddin, Makasar itu.
Shahzarul menyatakan, kanker serviks adalah penyumbang 17,2 persen penyakit kanker yang diderita perempuan. Pada 2020 silam, diperkirakan sebanyak 21.003 perempuan di Indonesia meninggal akibat menderita kanker serviks.
Atas dasar itu, penting bagi setiap perempuan memahami faktor risiko yang dapat memicu kanker serviks. Sebab selain disebabkan infeksi HPV, perempuan juga berpotensi terjangkit penyakit mematikan ini apabila melakukan aktivitas seksual di usia dini, berhubungan seks dengan berganti-ganti pasangan, berhubungan seks dengan pria yang kerap berganti-ganti pasangan seksual, memiliki riwayat infeksi di daerah kelamin, kebiasaan merokok, dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.
Gejala kanker serviks sendiri, kata Shahzarul, ditandai dengan pendarahan ekstrem pada vagina terutama di saat siklus menstruasi atau setelah menopause, pendarahan, nyeri, dan keputihan berat saat berhubungan seksual, metastatis (penyebaran kanker) pada perut, paru-paru, atau di bagian tubuh lain, serta kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, kelelahan, nyeri panggul, sakit kaki, sakit punggung, patah tulang, dan kebocoran urine atau feses.
"Tapi tidak perlu takut, karena kanker serviks dapat dicegah dengan menjaga kebersihan dan kesehatan alat reproduksi, menghindari hubungan seks di usia muda, berhubungan seksual dengan hanya satu pasangan, menjalani imunisasi, melakukan pemeriksaan PAP SMEAR dan HPV Testing, mengkonsumsi makanan yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker, terutama makanan tinggi vitamin A, B, C, dan E, tinggi asam folat, tinggi kalsium, tinggi kadar antioksidan, serta mengandung polifenol dan flavonoid," jelasnya.
Sedangkan narasumber kedua, dr. Shankar Gunarasa, B.C.M., yang juga pakar bedah Pantai Hospital Ayer Keroh, mengatakan, penyakit asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan salah satu penyakit yang umum diderita masyarakat Indonesia.
Berbeda dengan gastritis (maag) atau peradangan dinding lambung, menurutnya, penyakit asam lambung dipicu penurunan fungsi mukosa atau selaput yang menutupi saluran pencernaan akibat melemahnya sfingter esofagusa atau otot pembatas kerongkongan dan lambung, sehingga cairan asam di dalam lambung kembali masuk atau mengalir ke dalam kerongkongan. Kondisi ini menyebabkan rasa perih dan panas seperti terbakar pada dada.
"Penyakit ini dapat juga terjadi, jika produksi asam lambung terlalu tinggi. Pemicunya antara lain karena stres, pola makan tidak teratur, konsumsi makanan atau minuman pedas, asam, banyak mengandung minyak dan rempah, konsumsi minuman mengandung soda, kafein dan alkohol, konsumsi obat pereda nyeri, kebiasaan merokok, serta konsumsi makanan, minuman, dan obat-obatan secara berlebihan," terang Shankar.
Terkait gejala, lanjutnya, ada beberapa kondisi yang menandai seseorang menderita penyakit asam lambung. Di antaranya, mual, air liur berlebih, rasa pahit di mulut, kerusakan gigi, regurgitasi atau kembalinya makanan dari kerongkongan ke mulut, kesulitan menelan, batuk kronis, sakit tenggorokan dan suara serak, bau mulut, serta kerap tersedak pada malam hari.
Selain itu, terdapat pula gejala lanjutan lainnya, seperti nyeri dada, kehilangan selera makan atau eating disorder, muntah secara terus-menerus, gangguan saat menelan (disfagia), wajah pucat, mudah lelah, muntah mengandung darah, feses berwarna hitam, dan penurunan berat badan.
"Untuk mencegah sakit asam lambung, penting bagi kita menjalankan pola hidup sehat, rutin berolahraga, makan dan istirahat teratur, menghindari makanan pedas, asam, berminyak, dan berempah, berhenti merokok, menghindari konsumsi obat pereda nyeri, menghindari minuman mengandung soda, kafein, dan alkohol, menghindari makan berat sebelum tidur malam, tidak langsung tidur atau berbaring setelah makan, serta meninggikan posisi kepala saat tidur menggunakan bantal," seru Shankar.
Editor :Wardika
