BPBD Labura Survei Tanggul Pecah, Kades Sialang Taji : Tingginya Air Belum Bisa Dilakukan Tindakan

Kades Sialang Taji Laurensius Sirait
SIGAPNEWS.CO.ID | LABURA - Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Labuhanbatu Utara melaksanakan survei lapangan di Desa Sialang Taji Kecamatan Kualuh Selatan, pada Selasa (15/1024) sekira pukul 09.00 WIB, Menindaklanjuti laporan dari warga setempat terkait longsornya tanggul di jalan menuju perkampungan.
Tanggul yang longsor tersebut mencapai panjang sekitar 20 meter akibat derasnya aliran air Sungai Kualuh setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut. Kondisi ini menyebabkan akses jalan tidak bisa dilalui oleh masyarakat.
Survei yang dipimpin oleh Kaban Arifin, SPd.,MM diwakili Agus S, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Labura, didampingi tim Satgas BPBD yang terdiri dari Danru Andika Kapri dan anggot Budi. melakukan peninjauan langsung terhadap kondisi tanggul yang rusak serta dampak yang ditimbulkan.
Kepala Desa Sialang Taji Laurensius Sirait, dikomfirmasi awak media menjelaskan bahwa tanggul pecah terjadi pada subuh hari, dan Peristiwa tersebut telah di laporkan kepada pemerintah kecamatan agar segera mendapat penanganan secara intensif
"Pecahnya tanggul subuh tadi, kami sudah melaporkan kepada camat kualuh selatan Suwedi dan Dinas PUPR Provinsi, agar dapat Penanganan, Namun tindakan di lapangan belum bisa dilakukan karena tingginya debit air," ungkap kades
Sirait juga menambahkan bahwa kondisi air di Sungai Kualuh saat ini lebih tinggi sekitar 1 meter dibandingkan dengan lahan masyarakat di sekitarnya. Ia khawatir jika tidak segera ada penanganan, luapan air bisa membanjiri pemukiman warga.
"Masyarakat Desa Sialang Taji sangat membutuhkan alat berat untuk melakukan penimbunan jalan agar air tidak terus meluap dan Kami berharap Pemerintah daerah dan dinas terkait yaitu PUPR Provsu memberkan perhatian dan segera memperbiki tanggul untuk mengantisipasi banjir yang lebih besar," tutup Kades Sirait.
Samapi saat ini, BPBD Labura akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait guna memastikan penanganan darurat dapat segera dilakukan untuk mencegah dampak yang lebih parah bagi warga sekitar.(D2)
Editor :Dedek Muhammad Noor