Panen Raya Padi di Desa Purwobinangun
Bupati Langkat Ingatkan Petani Terus Tingkatkan Kualitas Komoditas Pertanian
Bupati Langkat, H. Syah Afandin, S.H. (keempat dari kiri), beserta pimpinan OPD Pemerintah Kabupaten Langkat, pimpinan Bulog Sumatera Utara, dan unsur Muspika Kecamatan Sei Bingai, mengarit padi bersama, Jumat (13/06/2025).
SIGAPNEWS.CO.ID | LANGKAT - Bupati Langkat, Sumatera Utara, H. Syah Afandin, S.H. menghadiri panen raya padi di lahan persawahan Desa Purwobinangun, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Jumat (13/06/2025). Kegiatan ini merupakan panen perdana hasil uji coba penggunaan pupuk cair organik Dyna Grow.
Pada kesempatan ini, Syah Afandin ikutserta mengarit padi bersama Sekretaris DPW Tani Merdeka Indonesia (TMI) Sumatera Utara, Ainal Mardhiah, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Holtikultura Kabupaten Langkat, Henri Tarigan, Koordinator Tenaga Pendamping Profesional Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (TPP KemendesPDT) Kabupaten Langkat, Roni Neraswis, Camat Sei Bingai, Thomas Sitepu, Kapolsek Sei Bingai, Endramawan Sitepu, Kepala KUA Kecamatan Sei Bingai, Suherman, Kepala Desa Purwobinangun Rismawati, Produsen Pupuk Cair Dyna Grow, Hendrik Bintang, serta unsur Pimpinan Bulog Sumatera Utara.
Dalam pidatonya, pria yang akrab disapa Bang Ondim tersebut mengapresiasi peran para peneliti, teknokrat, dan tenaga penyuluh dalam pengembangan dan penerapan teknologi pertanian yang efektif dan tepat guna, khususnya dalam menghasilkan pupuk berkualitas, sehingga sangat membantu para petani di Kabupaten Langkat meningkatkan produktivitas dan kualitas panen.
"Saya bangga, karena hari ini padi yang dihasilkan petani di Kecamatan Sei Bingai telah membantu penyediaan kebutuhan pangan di Kabupaten Langkat. Saya juga berterimakasih kepada produsen pupuk cair organik Dyna Grow, meningkat hingga 40 persen," ungkap Syah Afandin.
Meskipun demikian dia tetap mengingatkan para petani di Kabupaten Langkat tidak hanya terfokus pada peningkatkan kuantitas hasil panen tetapi terus pula meningkatkan kualitas hasil panen, sehingga diharapkan dapat meningkatkan harga jual dan perluasan pangsa pasar komoditas pertanian.
"Kalau sudah pupuknya dan pestisidanya organik, maka produk yang kita hasilkan juga organik. Dapat dibayangkan, kita sudah mampu menghasilkan beras, jagung, kacang-kacangan, dan sayuran organik sendiri, yang harga jualnya lebih mahal. Ini jelas peluang ekonomi yang sangat menjanjikan bagi para petani," ujar Syah Afandin.
Atas dasar itu, dia pun mengaku siap mengalokasikan anggaran pengadaan pupuk organik cair Dyna Grow dalam program ketahanan pangan pada APBD Kabupaten Langkat, sekaligus mengimbau seluruh Pemerintah Desa se-Kabupaten Langkat agar menerapkan kebijakan serupa dalam mendukung peningkatan produksi panen tanaman pangan di daerah.
Meskipun demikian Syah Afandin tetap meminta produsen pupuk organik cair organik Dyna Grow melakukan pendekatan dan komunikasi intensif dengan lebih dari 2 ribu kelompok tani se-Kabupaten Langkat, demi menjamin penggunaan pupuk dapat merata di seluruh desa.
"Saya juga senang. Sebab dari laporan yang saya terima tadi, harga jual gabah kita saat ini Rp 6.600,-/kg, atau lebih tinggi dari harga beli gabah Bulog, yakni Rp 6.500,-/kg. Jelas ini prestasi yang luar biasa, karena kita mampu mengurangi beban subsidi pemerintah, dan turut membuktikan kalau kualitas gabah kita itu bagus," terangnya.
Secara khusus Syah Afandin juga mengharapkan seluruh jajaran TPP KemendesPDT agar dapat bekerja maksimal mendampingi Pemerintah Desa dan BUMDes se-Kabupaten Langkat agar mengoptimalkan penggunaan Dana Desa dalam mendukung program ketahanan pangan.
Apalagi menurutnya, Langkat menjadi salah satu kabupaten di Sumatera Utara yang terus mendapatkan sorotan dari Pemerintah Pusat, karena dianggap sebagai daerah paling efektif dan responsif dalam melaksanakan berbagai program strategis nasional, khususnya di sektor pertanian.
"Saya punya target, selama memimpin Langkat, jangan ada masyarakat saya yang kekurangan, khususnya terkait kebutuhan pangan. Saya pun berjanji untuk berdiri paling depan dalam membela petani. Saya akan pantau terus perkembangan di sektor pertanian, khususnya terkait produktivitas bahan pangan," ujar Syah Afandin.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Holtikultura Kabupaten Langkat, yang juga Ketua DPD TMI Kabupaten Langkat, Henri Tarigan, mengaku, penggunaan pupuk cair organik Dyna Grow secara langsung mendorong peningkatan hasil panen hingga 40 persen.
Bukan hanya cocok digunakan untuk tanaman pangan seperti padi, jagung, dan sayuran, menurutnya, pupuk cair organik Dyna Grow juga dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas panen tanaman perkebunan seperti kelapa sawit.
"Selama ini, produksi gabah yang dihasilkan petani di sini hanya 5 ton/Ha, jagung 5 ton/Ha, dan kelapa sawit 1,2 ton/Ha. Tapi setelah penggunaan pupuk cair organik Dyna Grow diuji coba, justru produksi gabah dapat mencapai 7,2 ton/Ha, jagung 8,5 ton/Ha, dan kelapa sawit 1,4 ton/Ha," ungkap Henri.
Menyikapi hasil ini, dia berharap seluruh Pemerintah Desa di Kabupaten Langkat dapat memaksimalkan alokasi anggaran untuk pengadaan pupuk cair organik Dyna Grow, penyediaan bibit berkualitas, daa pengembangan inovasi di sektor pertanian, dalam demi terwujudnya swasembada pangan nasional 2025.
"Harapan kita ke depan, petani kita tidak takut lagi harga jual gabahnya turun. Artinya kalau hasil panennya banyak dan gabah yang dihasilkan berkualitas, maka harga juga akan stabil. Otomatis petani kita juga akan lebih sejahtera, dan kita pun tidak akan kekurangan pasokan bahan pangan," ujar Henri.
Editor :Wardika
