Ketua DPC PDI Perjuangan Berdialog dengan Warga Siulangaling, Wacana Relokasi 3 Desa Menguat

Kepala desa Hutaimbaru Sakti Pulungan, Teguh W Hasahatan, BPD Hutaimbaru, dan perawat dari Puskesmas Singkuang, tokoh masyarakat usai berdialog wacana relokasi desa
SUMUTNEWS | MUARA BATANG GADIS - Banjir hebat yang melanda daerah Siulangaling 18 Desember 2021 lalu disebabkan tingginya curah hujan sehingga mengakibatkan beberapa rumah penduduk rusak berat, sedang dan bahkan ada yang hanyut terbawa arus sungai yang begitu deras.
Kades Hutaimbaru Sakti Pulungan mengatakan bahwa banjir kali ini adalah banjir yang paling dahsyat yang pernah mereka alami.
"Ketinggian air mencapai sekitar 5 meter. Banyak tanaman kami yang gagal panen, ternak mati dan 32 rumah penduduk rusak berat, 6 rusak sedang dan sisanya rusak ringan dan lantai tertimbun lumpur setebal 40 -70 sentimeter di dalam rumah," kata Sakti Pulungan.
Sakti menjelaskan bahwa kesulitan terbesar mereka di di desa sekarang adalah tidak ada alat untuk membersihkan lumpur yang begitu tebal di rumah-rumah penduduk.
"Banyak juga rumah yang bergeser tempatnya. Kami sangat membutuhkan mesin Alcon dan juga katron untuk mengangkat tiang rumah," imbuhnya.
Di tempat terpisah, Kades Lubuk Kapundung II Adenan berharap solusi yang kongkret dalam menangani masalah banjir ini, sebab dari 4 desa yang ada di daerah Siulangaling ada 3 desa yang paling terdampak yaitu Desa Lubuk Kapundung I, Lubuk Kapundung II dan Desa Hutaimbaru, Muara Batang Gadis yang selalu menjadi langganan banjir jika curah hujan tinggi.
"Kami sangat was-was jika sudah turun hujan apalagi lebih dari 5 jam," ujar Adenan.
Teguh W Hasahatan Nst Anggota DPRD Dapil IV Madina dari PDI Perjuangan yang turun ke lokasi tersebut mengatakan bahwa kedatangannya ke Siulangaling sebagai bentuk dukungan moral, penguatan psikologis rakyat.
"Kedatangan saya ke sini adalah untuk mengunjungi saudara-saudara kita yang terkena banjir, dan ini juga adalah tanggung jawab moral saya Ketua Partai dan sebagai anggota DPRD Madina yang diberi amanah oleh rakyat," jelas Teguh W Hasahatan Nst di lokasi banjir.
Kedatangan Ketua DPC PDI Perjuangan dan rombongan ini juga membawa sembako seperti beras, mie instan dan biskuit serta obat-obatan.
Teguh juga mengatakan bahwa seharusnya sudah lahir pemikiran dari pemerintah bagaimana merelokasi masyarakat 3 desa ini ke dataran yang lebih tinggi.
"Sehingga mereka aman dari musibah banjir yang sudah terlalu sering menyusahkan saudara-saudara kita ini," katanya.
Kades Lubuk Kapundung II mengatakan mereka sudah siapkan lahan 12 Hektare untuk tempat relokasi perumahan penduduk yang baru, hanya perlu dukungan dan bantuan dari pemerintah saja menfasilitasinya.
Ia juga sangat prihatin dengan keadaan masyarakat di Siulangaling, sebab untuk ke ibukota kecamatan saja mereka harus menempuh perjalanan 4 jam dengan naik perahu Robin dengan ongkos yang besar juga apalagi ke ibukota kabupaten.
"Harapan kita, mari sama-sama kita pikirkan untuk mengurangi beban mereka. Sudah tempat mereka termasuk daerah terisolir, keselamatan mereka pun terancam akibat banjir, " harapnya.
Sebagai salah satu wakil rakyat di DPRD Mandailing Natal, ia ingin menyampaikan sebuah kajian dan rencana relokasi ke dataran tinggi.
"Satu hal yang perlu kita pahami bahwa keselamatan dan kesejahteraan rakyat adalah hukum tertinggi. Dalam hal ini, sebagai anggota DPRD Madina saya akan coba sampaikan kepada bupati supaya bisa dibuat kajian agar masyarakat 3 desa ini kita relokasikan saja ke dataran yang tinggi supaya mereka tenang, aman dan nyaman dalam berusaha," jelasnya Teguh.
Menurut Teguh, semua ini akan bisa laksanakan kalau semua pihak bersinergi, buat kajiannya dan laporkan serta bangun komunikasi yang intensif dengan pemerintah provinsi dan pusat.
"Tahun 2006 lalu, sebahagian penduduk Desa Tabuyung direlokasi akibat bencana tsunami. Ada kok anggaran dari Kementerian PUPR untuk pembangunan rumah penduduk," imbuhnya.***
Editor :Faisol
Source : Pemdes Hutaimbaru