MPKT Sumut: Merawat Kesetiakawanan Sosial Harus Berkesinambungan

“Sebagai pembina karang taruna saya mengganggap bahwa anak nakal dan baik itu sama dimata pembina tapi harus ada jadi catatan bahwa anak nakal atau durhaka didalam organisasi maka seorang anak harus tau sopan ,santun ,dan etika dan bila anak baik akan diberipenghargaan dan anak yang nakal akan diberi hukuman sesuai perbuataan dalam berorganisasi khususnya di Karang Taruna harus bersinergi pembina dan pengurus karena pembina adalah mengarahkan anggota Karang Taruna dalam hal ini ketika masuk menjadi pengurus karang taruna harus fungsi dan tugas nya dan tidak mencampurkan adukkan urusan internal dan eksternal agar fokus dalam berorganisasi khususnya di karang taruna karena merawat,membangun dan mengembangkan karang taruna tidak seperti membalikkan telapak tangan perlu perjuangan dalam hal sosial yaitu dalam ini kepentingan masayarakat bekerja dengan tulus dan iklas dalam karang taruna saya yakin percaya Tuhan Maha Esa membalas kebaikan kita dalam berorganisasi di Karang Taruna,” kata Agustina Kaban.
Agustina Kaban menambahkan kalau kedepannya ada yang ingin maju menjadi Ketua Karang Taruna maka harus mau dan mampu menjalankan organisasi Karang Taruna dengan ikhlas dan tanpa pamrih, mampu belajar dan terus belajar dalam mengembangkan organisasi Karang Taruna dan perlu organisasi sosial dibawah naungan kemensos dan jangan bawa organisasi Karang Taruna ke politik, ketua Karang Taruna harus bisa bersinergi misalnya di provinsi sinergi Gubernur, Kabupaten sinergi dengan bupati, kecamatan dengan camat dan karang taruna desa dengan kepala desa dan harus mengikuti aturan AD/ADRT karang taruna dan juga pembina harus selaras pilar sosial.
Merawat Karang Taruna salah satu carannya adalah tetap berbenah diri ,melihat situasi di organisasi Karang Taruna mengaktifkan karang Taruna yang vakum .
Membangun Karang Taruna adalah dengan membangaun organisasi dengan Sumber Daya Manusia (SDM) misalnya Bank Jelatah oleh karang taruna umban sari kecamatan rumbai kota pekan baru riau ,membuka lapangan dan meningkatkan ekonomi perekonomian masyarakat yang menjadi Karya nyata Karang Taruna, mempunyai jiwa karsa, kuat dan sebagai pejuang.
“Aditya Karya Mahatya Yodha Mengembangkan Karang Taruna dengan memperhatikan anak putus sekolah, pengembangan usaha usaha ekonomi produktif (UEP) contohnya Bank Jelatah yang akan masuk kancah nasional terus belajar dan bisa mengembangkan organisasi karang taruna dengan perkembangan Zaman ke zaman dan tidak melanggar etika, dan norma norma sosial yang ada di masyarakat,” kata Agustina br Kaban.
“Aditya Mahatya Yodha Nasional, Kesetiakawanan Sosial Bergerak Tanpa Batas,” tutup Agustina Kaban.
Read more info "MPKT Sumut: Merawat Kesetiakawanan Sosial Harus Berkesinambungan" on the next page :
Editor :Tim Sigapnews