Warga Sambirejo Demo, Dukung Pemberhentian Dua Perangkat Desa
Warga berorasi mendukung pemberhentian dua oknum Perangkat Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu (02/08/2023) pagi.
SUMUTNEWS | LANGKAT - Aksi unjukrasa mendukung pemberhentian dua oknum Perangkat Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dilakukan puluhan warga di kantor kepala desa (kades) terkait, Rabu (02/08/2023) pagi.
Aksi ini mereka lakukan sebagai bentuk dukungan moril kepada Kades Sambirejo, Jefri Wahyudi, yang digugat mantan Sekretaris Desa (Sekdes) Sambirejo berinisial TT di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTUN) Medan, setelah diberhentikan dari jabatannya pada Mei 2023 lalu.
Selain itu, warga juga menolak TT menduduki jabatannya semula, karena perempuan 32 tahun tersebut dianggap telah mencoreng citra dan nama baik Pemerintah Desa Sambirejo.
Pasalnya, TT diduga terlibat perselingkuhan dengan oknum Kepala Urusan (Kaur) Keuangan Desa Sambirejo berinisial BP (31), yang juga diberhentikan pada waktu yang sama.
"Tetap semangat buat Pak Kades Jefri. Kami ada di belakang Bapak," teriak ratusan warga, sembari membentangkan spanduk penolakan penempatan kembali TT dan BP sebagai Sekretaris dan Kaur Keuangan Desa Sambirejo.
Secara khusus warga juga meminta atensi Camat Binjai, Fajar Aprianta Sitepu, dan Bupati Langkat, Syah Affandin, untuk mendukung sikap warga agar tidak mentolerir perangkat desa yang terlibat tindak pidana asusila.
"Kami meminta kepada Bapak Camat Binjai agar segera menindaklanjuti aspirasi kami dan juga meminta Bapak Plt Bupati Langkat agar menerbitkan surat pemecatan terhadap Sekdes Sambirejo," ujar warga.
Pantauan wartawan, aksi unjukrasa puluhan warga mendapat perhatian dari warga setempat dan para pengguna kendaraan. Beberapa personel kepolisian dan TNI juga terlihat berjaga dan mengatur arus lalu-lintas di sekitar Kantor Kades Sambirejo.
Namun aksi unjukrasa tidak berlangsung lama. Sebab sekira 1 jam berorasi dan menyuarakan aspirasi mereka, warga kemudian membubarkan diri dan pulang ke rumah mereka masing-masing.
Kades Sambirejo, Jefri Wahyudi, dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (03/08/2023) siang, membenarkan aksi unjukrasa tersebut. Dia juga tidak membantah, aksi tersebut merupakan bentuk dukungan warga atas keputusannya memberhentikan kedua oknum perangkat desa terkait karena dianggap melanggar kode etik.
"Ya, benar ada itu (unjukrasa). Tapi saya kemarin sedang tidak di kantor, karena sedang menjalani sidang di PTUN Medan, karena digugat mantan sekdes yang saya berhentikan," ungkapnya.
Terkait dugaan perselingkuhan yang dilakukan kedua oknum Perangkat Desa Sambirejo, Jefri mengaku, hal tersebut diketahui setelah menerima laporan dan bukti-bukti dari masyarakat dan unsur Perangkat Desa Sambirejo.
"Kasusnya ini (dugaan perselingkuhan) bahkan sudah booming dan menjadi konsumsi publik," ujar Jefri, yang mengaku dirinya sangat siap menjalani sidang gugatan di PTUN Medan.
Editor :Wardika
