Warga Hati-hati Pendatang Baru Stres dan Perilaku Menyimpang

Tapanuli Tengah, Sigapnews.co.id — Seorang pendatang baru berinisial N.S. Phn (30), warga Desa Aek Horsik, tiba di Jalan Batu Harimau, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, pada Agustus 2024. Ia meminta bantuan untuk menumpang hidup di rumah Br. Hutagalung (49), seorang janda dengan delapan anak. Merasa iba, Br. Hutagalung pun mengizinkannya tinggal.

Namun, seiring waktu, tingkah laku N.S. Phn mulai menimbulkan kegelisahan. Ia sering mengaku sebagai "Ratu Pantai Selatan" dan "Syekh Syahbudin Papan Tinggi Barus," berperilaku aneh, dan kerap mengeluarkan kata-kata kasar kepada orang-orang di sekitarnya.

"Sepertinya dia kerasukan, sering menasehati orang namun justru seperti orang stres," ujar Br. Hutagalung kepada SigapnewsSumut pada Minggu (29/9/2024).

Tak kuat menghadapi perilaku tersebut, Br. Hutagalung bercerita kepada rekannya, Br. Nainggolan, seorang pedagang bawang yang tinggal tak jauh dari rumahnya.

"Sudah menumpang, malah memaki saya," ujar Br. Hutagalung (50). Akhirnya, N.S. Phn dipindahkan ke rumah Br. Nainggolan.

Namun, di sana pun perilakunya kembali tak terkendali. N.S. Phn kembali mengaku sebagai "Ratu Pantai Selatan," mengeluarkan kata-kata kasar, dan menimbulkan keributan yang mengganggu ketenangan warga sekitar.

"Kalau tidak stres, sebenarnya ia rajin bekerja," kata Br. Nainggolan.

Saat diwawancarai oleh Sigapnews.co.id, N.S. Phn mengaku memiliki guru spiritual dan menyebut bahwa perilakunya berubah karena kerasukan. Ia mengklaim bahwa ketika "kerasukan," dirinya menjadi sosok lain, bukan dirinya yang sebenarnya. Akibat perbuatannya, ia akhirnya diminta untuk meninggalkan rumah tersebut.

Kedua pemilik rumah yang pernah ditinggali N.S. Phn berharap pihak keluarga atau saudara N.S. Phn di Sibolga atau Barus dapat membantu mengatasi perilaku menyimpangnya agar tidak menimbulkan keresahan bagi warga sekitar.