Sempat Viral Bocah SD Hanyut di Terowongan Underpass Aek Kanopan , Kini Ditemukan Tak Bernyawa

Warga tentukan korban Hanyut di Terowongan Under pass Aek kanopan
SIGAPNEWS.CO.ID | LABURA - Setelah semalaman dilakukan pencarian, bocah berinisial SP (9), warga Lingkungan III, Kampung Toba, Kelurahan Aek Kanopan Timur, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, yang dilaporkan hanyut di terowongan Underpass Jalan Tanjung Sari, akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, Senin (13/10) pagi sekitar pukul 06.30 WIB.
SP, anak dari Horas Panjaitan, diketahui masih duduk di bangku kelas 3 SD. Ia dilaporkan hilang sejak Minggu (12/10) sore sekitar pukul 17.00 WIB, setelah sebelumnya mandi bersama teman-temannya di sekitar terowongan underpass sejak pukul 12.00 WIB. Saat kejadian, debit air di kawasan itu tengah tinggi akibat kiriman dari hulu yang memicu banjir di sejumlah titik Aek Kanopan.
Korban ditemukan warga tak jauh dari lokasi awal tempat ia diduga tenggelam. Sejumlah warga yang berjaga sejak dini hari melihat kepala korban muncul di permukaan air sekitar pukul 06.30 WIB. Penemuan itu terekam dalam video amatir berdurasi sekitar satu menit, yang diunggah akun Facebook Tulus Voice.
Dalam rekaman tersebut tampak suasana tegang ketika warga melihat rambut korban muncul di permukaan air. Mereka kemudian menarik tubuh korban ke tepi jalan sebelum menghubungi pihak kepolisian dan tenaga medis.
" Dari semalam kami berjaga di sini. Baru pagi ini terlihat ada yang timbul di permukaan air, ternyata anak itu,” ujar salah satu warga dalam video tersebut.
Usai dievakuasi, jenazah korban dibawa ke rumah sakit terdekat untuk pemeriksaan medis. Polisi memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Setelah proses identifikasi selesai, jenazah diserahkan kepada keluarga di rumah duka, Lingkungan III Kampung Toba.
Orang tua korban, Horas Panjaitan, telah membuat surat pernyataan resmi yang menyebutkan bahwa kematian anak mereka merupakan murni musibah.
Sebelumnya, kabar hilangnya SP sempat menggegerkan warga Aek Kanopan. Tim gabungan dari BPBD Labuhanbatu Utara, aparat kepolisian, dan warga melakukan pencarian hingga larut malam. Namun karena kondisi gelap dan arus air deras, pencarian dihentikan sementara dan dilanjutkan kembali pada Senin pagi.
Kepala BPBD Labura menjelaskan bahwa terowongan underpass Jalan Tanjung Sari kerap menjadi lokasi berbahaya saat hujan deras karena air dari hulu cepat meluap dan membentuk pusaran arus di dalam terowongan.
Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Kualuh Hulu, Ansyari Sinaga, saat dikonfirmasi wartawan membenarkan laporan tersebut. Ia mengatakan pihak kecamatan menerima laporan kehilangan dari orang tua korban sekitar pukul 23.00 WIB.
" Kami mendapat laporan dari orang tua korban sekira pukul 23.00 WIB. Saya langsung berkoordinasi dengan BPBD Labura untuk melakukan pencarian. Hingga pukul 02.00 WIB pencarian dihentikan karena sudah larut malam, dan direncanakan pagi dilanjutkan kembali. Namun sekitar pukul 07.00 WIB kami mendapat kabar korban sudah ditemukan warga,” ujar Ansyari.
Ansyari menambahkan, korban dan teman-temannya diketahui bermain air di sekitar lokasi sejak siang hari. Teman-temannya lebih dulu pulang ke rumah, sementara korban tidak kunjung kembali hingga sore.
" Mengetahui korban belum pulang sampai pukul 17.00 WIB, orang tuanya mulai melakukan pencarian. Hingga malam belum ditemukan, akhirnya pukul 23.00 WIB dilaporkan ke kami,” jelasnya.
Peristiwa tragis ini menjadi peringatan bagi warga agar lebih waspada terhadap aktivitas anak-anak di sekitar area banjir dan saluran air berarus deras, terutama di kawasan yang rawan seperti terowongan underpass Jalan Tanjung Sari.(D2)
Editor :Dedek Muhammad Noor