GMPK Sumut Gelar Aksi di Kejati Sumut, Desak Usut Dugaan Korupsi Pembangunan Perpustakaan Labura

Meningkatkan Laporan, GMPK Sumut Gelar Aksi di Kejati Sumut, Desak Usut Dugaan Korupsi Pembangunan Perpustakaan Labura
SIGAPNEWS.CO.UD | MEDAN - Menindaklanjuti surat masuk ke kejaksaan tinggi Sumut, Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli Keadilan (GMPK) Sumatera Utara menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, pada Kamis (20/3/25).
Dalam aksinya, GMPK Sumut mendesak Kepala Kejati Sumut untuk segera menindaklanjuti laporan yang telah mereka sampaikan sebelumnya pada Senin (17/3/25).
Dalam aksi itu, Para punggawa aspirasi masyarakat tersebut tampak membawa spanduk dengan tulisan "Usut Tuntas Pembangunan Gedung Perpustakaan Sebesar Rp. 9,5 Miliar. TA. 2024." dan "Periksa Kadis Perpustakaan Labura, PPK, serta CV. Zivanna Mora Raya."
Dalam hal ini, Ketua GMPK Sumut Azhar Panjaitan, menegaskan bahwa pihaknya meminta Kejati Sumut untuk segera memanggil dan memeriksa Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Labuhanbatu Utara, Abdi Yoso, yang diduga terlibat dalam korupsi proyek pembangunan gedung perpustakaan dan arsip di Kabupaten Labura.
" Proyek senilai Rp 9,5 miliar dalam APBD 2024 itu diduga sarat dengan penyimpangan yang berpotensi merugikan negara", ungkapnya
Pria yang akrab disapa PJ tersebut juga mendesak Kejati Sumut untuk menyelidiki yang terlibat dalam dugaan korupsi itu dan ia meminta agar pihak-pihak terkait, termasuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), serta pihak kontraktor CV. Zivanna Mora Raya, segera diperiksa secara transparan.
" Hari ini kami datang untuk memastikan bahwa laporan kami tidak hanya menjadi dokumen yang menumpuk di meja Kejati Sumut. Kami ingin ada tindakan nyata dalam mengusut dugaan korupsi ini, sesuai dengan visi misi asta cita presiden Prabowo, karena uang rakyat harus digunakan sebagaimana mestinya," ujar azhar saat orasi
Lebih lanjut, ketua GMPK Sumut menegaskan bahwa jika tuntutan mereka tidak segera ditindaklanjuti, mereka akan kembali turun ke jalan dengan aksi yang lebih besar sebagai bentuk tekanan terhadap aparat penegak hukum
" Kami berharap, pihak APH, khususnya kejaksaan tinggi agar secepatnya melakukan proses hukum kepada oknum oknum yang telah merugikan negara, jika tidak ada tindakan, kami akan kembali aksi", tandas PJ sebelum membubarkan diri.
Pantauan awak media, Aksi tersebut berlangsung dengan tertib dan kondusif di bawah pengawasan aparat keamanan, tentunya dengan situasi bulan suci Ramadhan.
Terpisah, Kepala dinas Perpustakaan dan Arsip Labura Abdi Yoso Saat dikomfirmasi Sigapnews, hingga rilis ini ke meja Redaksi, ia enggan memberikan komentar. (Red/JM)
Editor :Dedek Muhammad Noor