Zainuddin Purba: Begal dan Geng Motor Hambat Pembangunan di Sumut
H. Zainuddin Purba, SH.
SUMUTNEWS | BINJAI - Aksi pencurian dengan kekerasan di jalan dengan modus begal dan teror kekerasan oleh geng motor semakin marak terjadi di Kota Medan, Belawan, dan Kota Binjai, Sumatera Utara, dalam satu tahun terakhir. Keadaan ini pun membuat sebagian besar masyarakat semakin resah, serta merasa tidak aman dan nyaman saat beraktivitas di luar rumah, terutama pada malam dan dini hari.
Menindaklanjuti keresahan masyarakat atas maraknya aksi begal dan teror geng motor, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari Fraksi Partai Golkar, H Zainuddin Purba SH, meminta Kapolrestabes Medan, Kapolres Belawan, dan Kapolres Binjai untuk saling bekerjasama melakukan upaya penindakan, serta berani mengeluarkan pernyataan dan komitmen untuk memberikan rasa aman, nyaman dan ketentraman bagi masyarakat.
Sebab menurutnya, jika gangguan keamanan dan ketertiban umum seperti ini terus dibiarkan, maka aktivitas sosial-ekonomi masyarakat dipastikan lumpuh, dikarenakan orang-orang takut untuk beraktivitas di luar rumah pada malam dan dini hari. Sehingga secara langsung kondisi ini turut menghambat program pembangunan di Sumatera Utara.
"Saya berharap, keresahan masyarakat segera dijawab Polri dengan aksi-aksi yang nyata, dan saya juga yakin dengan kapasitas ketiga kapolres ini. Tapi harus tetap diingat, berhasil atau tidaknya Polri dalam. menjalankan tugas-tugasnya, ditentukan juga oleh respon dan penilaian dari masyarakat," ungkapnya, Sabtu (01/07/2023) siang.
Secara khusus mantan Ketua DPRD Kota Binjai tersebut turut mengharapkan sinergitas dan dukungan seluruh stakeholder di daerah agar segera membentuk tim penertiban umum terpadu dan penguatan program pembinaan bagi generasi muda, mulai dari tingkat lingkungan, kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten/kota. Hal ini penting dilakukan guna meminimalisir berbagai potensi dan ancaman gangguan keamanan dan ketertiban umum di daerah, khususnya terkait aksi begal dan teror geng motor.
Apalagi menurut Zainuddin, maraknya aksi kejahatan pada malam dan dini hari tidak hanya menyebabkan penurunan aktivitas sosial-ekonomi masyarakat, terutama mereka yang bekerja sebagai tenaga medis, karyawan pabrik dan kafe, pedagang kaki lima, penyediaan jasa transportasi, serta pengelola bisnis lainnya, tetapi juga mempengaruhi kondisi psikologis masyarakat karena khawatir dengan keselamatannya.
"Yang buat kita semakin miris, maraknya aksi begal dan teror geng motor ini juga membuktikan kualitas moral dan sumber daya manusia anak-anak muda kita turun drastis. Mereka lebih cenderung tidak hormat pada orangtua, susah diatur, berpikiran sempit, mudah terpengaruhi hal-hal negatif, serta sering melakukan kegiatan tidak bermanfaat dan merugikan orang lain," ujarnya.
Terlepas dari persoalan sosial yang memicu perubahan perilaku anak-anak muda menjadi pribadi yang berperilaku negatif, Zainuddin juga meyakini adanya pengaruh buruk penyalahgunaan narkoba oleh remaja. Bahkan dia menduga, eksistensi para pelaku begal dan geng motor yang semakin nyata ini tidak terlepas dari dukungan para bandar narkoba yang bekerja di balik layar.
"Saya juga mendapatkan informasi, bahwa para bandar ini ikut terlibat di balik layar sebagai pembinanya. Mereka memanfaatkan anak-anak muda kita untuk melakukan tindakan-tindakan yang negatif, di tengah kesulitan mencari lapangan pekerjaan dan kurangnya kepekaan orangtua dalam mengawasi dan mencermati setiap kegiatan putra-putri mereka," terangnya.
Editor :Wardika
