Puluhan Juta Hutang Tak Dibayar pada Operator Chainsaw
PT. PLS Hengkang Dari Tanah Ulayat Parsadaan Rim Ni Tahi Mardomu Bulung

Poto : Salah Satu Jalan Jembatan di Desa Gunung Baringin Mosa tidak diperbaiki pihak PT. PLS, sementara Jalan tersebut dilintasi Truck Kayu Perusahaan dan Warga Desa. (UNH :05/2022)
SUMUTNEWS | TAPANULI SELATAN - PT. Panei Lika Sejahtera yang disingkat PLS bagi kalangan warga Tapanuli Selatan, apalagi di kalangan warga Kecamatan Angkola Selatan sudah terkenal dengan 'ASENG NAGA".
Aseng Naga terkenal dengan kesombongannya, karena warga masyarakat Desa Gunung Baringin dan sekitarnya, begitu juga dengan di kalangan Insan Pers tidak mampu menembus portal atau pintu masuk ke Lokasi Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) seluas 12,4 ribu hektar.
Bahkan sempat terdengar dari sejumlah warga dengan istilah atau slogan yang dilontarkan oleh Pihak Aseng Naga yakni "Jangankan Manusia Kuat, Singa Pun Ketar-ketir saat memasuki Wilayah IUPHHK PT. PLS".
Akhirnya warga pun memilih tidak masuk walaupun untuk numpang lewat saja menuju Lahan Kebun Rakyat, sehingga terpaksa melewati jalan lain walaupun jauh.
Sabaran Rudi Zega mengaku bahwa Hutang Aseng Naga kepadanya belum dibayar sebesar Rp.20 juta lagi untuk upah operator chainsaw menumbang kayu seluas 21 hektar lagi.
"Itu salah satu sikap kesombongannya," tegas Zega pada wartawan di Padangsidimpuan Senin (23/5/2022).
Ternyata setelah usut punya usut, jika warga bebas masuk, maka pemilik perusahaan kayu tersebut merasa ketakutan kalau permasalahan di dalam areal diketahui publik seperti pengambilan kayu di luar areal yang ditentukan oleh Pemerintah.
Dengan sikap arogansi dari pemilik PT. PLS, pihak perusahaan kayu tersebut tidak menepati janjinya seperti membantu warga Desa untuk memperbaiki jalan jembatan menuju areal perusahaan, kecuali di dalam areal perusahaan.
Read more info "PT. PLS Hengkang Dari Tanah Ulayat Parsadaan Rim Ni Tahi Mardomu Bulung" on the next page :
Editor :Uba Nauli Hasibuan,S.H.