Bullying dan Konflik Masih Mewarnai Para Pelajar

Penggiat Perlindungan Anak Raniwati Br Situkkir Berada di Sebuah Sekolah Negeri di Kecamatan Berastagi.(Minggu,15/10/2023)
SIGAPNEWS.CO.ID | KARO - Bullying maupun Konflik masih kerap mewarnai para pelajar mulai dari Tingkat Sekolah Dasar (SD),Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA) mau itu SMA, SMU SMK dan lainnya.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu penggiat di bidang Perlindungan Anak, Raniwati Br Situkkir,Minggu (15/10/2023) di "Warkop Serasi" Jalan Veteran Gg Serasi No 44 Lingkungan VII Kelurahan Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Sumatera Utara.
Rani memaparkan keprihatinannya dan menghimbau agar kita sebagai masyarakat lebih bisa memahami dan mengetahui apa itu bullying dan apa itu konflik serta tawuran.
"Apa itu bullying ??? Bullying adalah prilaku agresif yang disengaja yang menggunakan ketidakseimbangan kekuasaan atau kekuatan, dan biasanya bullying terjadi dimana ada ketidakseimbangan kekuatan," ujarnya.
Rani menambahkan,kalau orang yang melakukan bullying dapat melakukan tindakan seperti memukul,menendang,mendorong, meludah, mengejek, menggoda, penghinaan rasial, pelecehan verbal, dan mengancam.
"Siapa yang sering menjadi korban bullying ? Yang menjadi korban rata rata orang yang lebih lemah daripada pelaku bullying,sehingga korban bisa sampai terganggu psikologisnya," jelasnya.
Ada beberapa jenis bullying di sekolah yang paling penting dan sering dibahas, antara lain:
1. Pack intimidasi adalah bullying yang dilakukan oleh kelompok. intimidasi itu lebih menonjol di sekolah-sekolah tinggi.
Pack intimidasi dilakukan dengan cara intimidasi fisik atau intimidasi emosional dan dapat dilakukan secara langsung atau di dunia maya. bullying ini bisa terjadi di halaman sekolah, lorong-lorong sekolah, lapangan olahraga, ruang kelas, atau di bus sekolah.
2. Intimidasi individu adalah bullying yang dilakukan perorangan dan bisa terjadi baik secara langsung atau online. Intimidasi individu juga bisa dilakukan dengan cara intimidasi fisik atau intimidasi emosional.
Jenis ini sering terjadi di sekolah dasar di tempat-tempat yang sepi.
3. Intimidasi fisik adalah bullying yang berbentuk kekerasan fisik, seperti: mendorong, memukul, berkelahi, dan meludah. Mereka memberikan ancaman bahaya fisik untuk memaksa orang melakukan sesuatu dan harus sesuai keinginannya.
4. Intimidasi emosional adalah bullying yang melibatkan faktor-faktor lain selain interaksi fisik, seperti: penghinaan, komentar yang menghina, merubah nama panggilan, dan menggoda. Intimidasi ini dilakukan supaya orang lain mengucilkan korban dan diabaikan, jenis ini juga bisa disebut sebagai intimidasi sosial. Intimidasi emosional juga bisa dilakukan dengan cara mengambil barang dan sengaja melupakan tempat menyimpan atau menyembunyikan barang-barang seseorang.
Dari beberapa penjelasan tentang di atas, bullying bisa dicegah dengan cara kecerdasan emosional.
Kecerdasan emosional sangat penting untuk diajarkan di sekolah. Seorang anak yang menjadi korban bullying akan merasa cemas, cemburu, putus asa atau terasing akan mengalami kesulitan belajar, banyak diam dan sulit untuk membangun hubungan antar teman yang lain.
Read more info "Bullying dan Konflik Masih Mewarnai Para Pelajar" on the next page :
Editor :Tim Sigapnews