Kisah Seorang Inspiratif Polisi Yang Mengayomi Masyarakat dan Peduli Budaya Serta Adat

"Selain sebagai abdi negara beliau juga dengan adat dan budaya Karo, ini dibuktikan ketika saya masih kelas 3 Sekolah Dasar (SD) pada waktu beliau menghadiri sebuah pesta adat pada waktu ayah mengajarkan saya untuk mengenali adat dan budaya Karo dan mengenal Kalimbubu, Sembuyak, dan Anak Beru“ katanya.
Bangsa Tarigan menyebut Ayahnya juga memiliki sifat pemberani dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara dan menegakkan Hukum di wilayah tempat ayahnya bertugas.
Keinginan Nduri Tarigan sudah lama dicita citakan saat masih tinggal di desa Ujung Deleng Sibolangit Deliserdang Sumatera Utara menjadi polisi pada waktu itu, ada kebetulan yang mengajak dengan melihat potensi yang ada di diri Nduri Tarigan maka tes masuk polisi pada waktu itu lulus dan langsung di tempatkan di desa Tiganderkerket kec Tigandereket kab Karo.
Seorang polisi yang sederhana dan kehidupan juga sederhana mampu menghidupi 8 orang anak dengan rata rata tamat SMA (Sekolah Menengah Atas) ini sangat luar biasa, dalam bertugas juga beliau menggunakan ilmu psikologi dalam menangani kasus kasus yang ada, misalnya bila ada seseorang berbuat kriminal atau tidak Nduri Tarigan bisa melihat dari raut wajah saja dia jujur atau tidak.
Pada tahun 1952 Nduri Tarigan dengan Saber br Sembiring pernikahan ini dikarunai anak 8 orang anak.
Sebagai seorang polisi yang pernah tugas didesa Sukarame kec Munte kab Karo hingga pensiun di desa Sukarame sebagai sepak terjang seorang polisi yang berpangkat PELTU (Pembantu Letnan Satu), pada masa itu beliau selain menjaga ketertiban dan keamanan desa Sukarame beliau juga aktif dalam kegiatan sosial/budaya yaitu sering selesai tugas menjadi polisi beliau sering mengunjungi keluarga di Simalingkar kota Medan dan desa desa di kab Karo dan juga luar Karo ini wujud bahwa beliau "BERADAT'.
Read more info "Kisah Seorang Inspiratif Polisi Yang Mengayomi Masyarakat dan Peduli Budaya Serta Adat" on the next page :
Editor :Tim Sigapnews