Sukses Kelola Sampah di Belawan
Bank Sampah Berkah Terima Penghargaan dari Walikota Medan

Pengurus BSB Belawan dan Staf GNI diabadikan bersama Walikota Medan, Bobby Nasution, usai menerima Piala Juara III pada puncak perayaan HPSN 2023 di Halaman Parkir Medan Fair Plaza, Selasa (22/02/2023).
SUMUTNEWS | Medan - Bank Sampah Berkah (BSB) Belawan meraih penghargaan sebagai Bank Sampah Terbaik III di Kota Medan. Penghargaan ini diberikan Walikota Medan, Bobby Nasition, pada puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Kota Medan 2023, dalam acara yang digelar di Halaman Parkir Plaza Medan Fair, Selasa (22/02/2023).
BSB Belawan sendiri mengungguli lebih dari 80 bank sampah, baik bank sampah induk maupun bank sampah unit, yang ada di seluruh kota Medan.
Direktur Bank Sampah Induk New Normal, Yasra Al-Fariza, yang turut bertanggungjawab sebagai panitia, mengatakan, puncak peringatan HPSN 2023 dihadiri lebih dari 2.500 peserta, hang merupakan gabungan dari para pegiat lingkungan, akademisi, sekolah, pelajar, masyarakat penerima manfaat, dunia usaha dan pemerintah.
Dalam memberikan penilaian, diakuinya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan, selaku penyelenggara, telah menentukan beberapa kriteria, antara lain konsistensi operasional, jumlah tonase sampah yang mampu dikelola, manfaat ekonomis bagi masyarakat, inovasi, manajemen pembukuan, hingga kolaborasi dengan mitra.
"Tim penilai melakukan kunjungan ke tempat operasional seluruh bank sampah yang ikut dalam nominasi. Penilaian ini dilakukan selama dua epkan operasional sebelum hari puncak perayaan," terang Yasra.
Khusus BSB Belawan, diakuinya, bank sampah ini dinilai memiliki pembukuan yanh sangat baik dan akuntabel, serta memiliki manajemen pengelolaan sampah yang juga baik.
“Bank Sampah Berkah sangat rapi dalam melakukan pencatatan operasional, pembelian sampah dari semua nasabah serta penjualan semuanya dibukukan secara sistematis sampai pada laporan keuangan. Operasional BSB ini juga telah mereka jalankan dengan manajemen yang sangat baik” katanya.
Di sisi lain, sambung Yasra, BSB Belawan juga melakukan sosialisasi secara rutin kepada masyarakat agar mau peduli dengan lingkungan dan menabungkan sampahnya. Selain itu BSB juga sudah menunjukkan keberhasilannya dalam membangun kemitraan dengan salah satu lembaga pilantropi yaitu Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia (YBTCI) Cabang Sinarmas Belawan.
"Ini menjadi salah satu catatan penting bagi panitia karena telah memulai upaya kolaborasi dengan berbagai pihak. Apalagi selama ini BSB Belawan juga konsisten mendapat pendampingan dari Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI), lembaga sosial yang berasal dari Korea Selatan” jelas Yasra.
Sementara itu, Manajer Proyek Yayasan GNI, Anwar Suhut, menyebut, persoalan penumpukan sampah di Belawan menjadi salah satu konsentrasi pihaknya. Sebab persoalan ini dapat membawa berbagai dampak negatif bagi masyarakat, terutama penyakit dan pencemaran lingkungan.
“Bahkan salah satu cucu dari pengurus BSB Belawan meninggal dunia akibat demam berdarah yang disebabkan penumpukan sampah di lingkungannya. Hal ini juga yang mendorong semangat dia untuk lebih peduli menyelesaikan persoalan penumpukan sampah ini dengan bergabung di BSB Belawan sejak 2016 lalu,” terang Anwar.
Lebih lanjut dia mengatakan, BSB Belawan lahir dari proses pemberdayaan masyarakat yang dibangun oleh GNI bersama masyarakat lokal. Dalam upaya ini, GNI berupaya mengajak masyarakat berdiskusi bagaimana caranya mengurangi dan mengelola sampah di Belawan, baik sampah dari pasang air laut maupun sampah rumahtangga. Setelah melalui beberapa tahapan diskusi, akhirnya lahirlah ide untuk mendirikan BSB Belawan.
Menariknya, sambung Anwar, ide dan kesepakatan mendirikan BSB Belawan juga didasarkan pada pertimbangan potensi dan manfaat ekonomis bagi masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat dapat mengantarkan sampahnya ke BSB Belawan. Sebagai imbalan, mereka akan mendapatkan uang dalam bentuk saldo di rekening tabungan.
Saldo pada buku tabungan setiap nasabah tentunya dapat ditukarkan dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti membeli sembako, membeli perlengkapan sekolah anak, membayar uang sekolah anak, hingga membayar sewa rumah
"Yang dibutuhkan adalah kemauan dari masyarakat agar disiplin mengumpulkan sampah-sampah rumahtangga mereka setiap hari atau sampah-sampah di lingkungan tempat tinggal mereka, lalu mengantarkannya ke bank sampah," ujar Anwar.
Saat inipun, diakuinya, BSB Belawan sudah menerapkan metode jemput bola. Pasalnya, pengurus BSB Belawan dapat juga datang ke rumah-rumah nasabah untuk mengambil sampah dengan menggunakan kendaraan Viar.
Menurut Anwar, sejak BSB Belawan berdiri, berbagai pelatihan dan pendampingan kepada pengurus telah diberikan dalam rangka penguatan kapasitas pengurus menjalankan tugas operasional. Salah satu di antaranya ialah pelatihan pembukuan.
Sebaliknya, agar semakin banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat, BSB Belawan juga mengajak berbagai mitra untuk berkolaborasi mengembangkan usaha ini.
"Pada 2021 lalu, kami bekerjasama dengan YBTCI Cabang Sinarmas Belawan dan Pemerintah Kelurahan Belawan II. YBTCI kemudian memberi bantuan perlengkapan penggelolaan sampah, membantu mengadakan sosialisasi ke lingkungan dan membentuk kader atau pemerhati lingkungan. Kerjasama ini terjalin karena YBTCI juga memiliki visi yang sama dengan GNI dan BSB, yaitu kebersihan lingkungan,” terang Anwar.
“Jadi, selain ingin membantu masyarakat dalam mengatasi kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga dan membantu pemerintah mengurangi volume sampah, kami juga turut memberikan edukasi kepada masyarakat agar disiplin menabung sampah,” pungkasnya.
Editor :Wardika