Karang Taruna Berastagi : Hargai Kearifan Lokal,Bila Tidak Boikot Belanja di Indomaret

Karang Taruna Berastagi Gelar aksinya di Depan Mini Market Indomaret Jalan Jamin Ginting's Kelurahan Gundaling II Berastagi Kabupaten Karo Sumut (Sabtu,15/03/2025)
SIGAPNEWS.CO.ID | KARO - Viral tulisan "Horas" pada stiker pintu masuk salah satu gerai Indomaret di Kabupaten Karo memicu reaksi dari kalangan pemuda setempat. Mereka meminta agar pihak Indomaret menghormati kearifan lokal dengan mengganti tulisan tersebut menjadi "Mejuah-Juah," sapaan khas masyarakat Karo.
Para pemuda menegaskan bahwa mereka tidak memiliki sentimen negatif terhadap suku lain, termasuk Batak Toba, yang hidup berdampingan secara harmonis di Karo. "Kami tidak pernah membenci atau bermusuhan dengan saudara-saudara dari suku lain. Di sini, kami hidup rukun dan saling bersilaturahmi, khususnya dengan Batak Toba, karena banyak dari kami juga memiliki keluarga Batak Toba," ujar salah satu perwakilan pemuda.
Ketua Karang Taruna Kecamatan Berastagi, Premi Sembiring, STP, turut menyerukan agar Indomaret segera mengganti tulisan tersebut serta mengklarifikasi dan meminta maaf kepada masyarakat. Namun, menurutnya, hingga saat ini belum ada itikad baik dari pihak Indomaret untuk menanggapi tuntutan tersebut.
"Kami sangat kecewa karena tidak ada langkah konkret dari Indomaret untuk menghormati budaya Karo. Oleh karena itu, sebagai bentuk hukuman sosial, kami mengajak masyarakat untuk memboikot Indomaret," tegas Premi Sembiring, Sabtu (15/03/2025), di Jamburtaras, Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Premi juga menekankan bahwa aksi ini bukanlah bentuk ketidaksukaan terhadap suku lain. "Saya sendiri memiliki istri dari Batak Toba. Bahkan, Ketua Srikandi Karang Taruna Berastagi adalah br Silalahi, dan banyak pengurus lainnya juga bukan orang Karo. Kami saling menghormati satu sama lain," tambahnya.
Sementara itu, salah satu pengurus Karang Taruna Kecamatan Berastagi, Erianto Perangin-Angin, menyatakan bahwa permintaan ini wajar sebagai upaya menjaga identitas budaya Karo.
"Kehadiran Indomaret di Kabupaten Karo memang sudah mengusik pedagang kecil dan UMKM. Mereka terancam dari sisi ekonomi, dan sekarang ditambah lagi dengan ketidakhormatan terhadap budaya lokal. Jangan sampai warga Karo merasa terjajah, baik secara ekonomi maupun budaya," tegasnya.
Lebih lanjut, Erianto bahkan mendorong pemerintah daerah untuk mempertimbangkan pencabutan izin gerai-gerai waralaba seperti Indomaret dan Alfamart. "Lihat saja Sumatera Barat, mereka tidak mengizinkan Indomaret dan Alfamart beroperasi, sehingga ekonomi pedagang kecil tetap makmur. Saya berharap Bupati Karo, Antonius Ginting, mempertimbangkan kebijakan serupa," katanya.
Sebagai langkah lanjutan, Karang Taruna Kecamatan Berastagi berencana menyurati Bupati dan Wakil Bupati Karo untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait keberadaan Indomaret dan dampaknya terhadap ekonomi serta budaya masyarakat setempat.
Editor :Tim Sigapnews