Segera Gelar Aksi, GMPK Sumut Desak APH Periksa Kadis Perpustakaan Labura Dugaan Korupsi Bangunan

Akan Gelar Aksi, GMPK Sumut Desak APH Periksa Kadis Perpustakaan Labura Dugaan Korupsi Bangunan. Foto Ilustrasi.
SIGAPNEWS.CO.ID | MEDAN – Gerakan Mahasiswa Pemerhati Korupsi (GMPK) Sumatera Utara menyerukan aksi turun ke jalan pada Senin, 17 Maret 2025 besok, untuk mendesak penegak hukum mengusut tuntas dugaan korupsi dalam pembangunan gedung fasilitas layanan Perpustakaan Umum Labuhanbatu Utara.
Aksi ini menargetkan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Labura Abdi Yoso serta pihak rekanan yang disingkat berinisial ASW yang diduga terlibat dalam praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Dalam selebaran seruan yang beredar luas, GMPK Sumut menuntut transparansi penuh dalam pengusutan kasus ini. Mereka menuding adanya penyimpangan dana yang signifikan dalam proyek pembangunan gedung perpustakaan dan arsip tersebut.
Pamflet Aksi itu menuliskan, giat akan dimulai pada pukul 07.00 WIB dari kampus masing-masing, dilanjutkan ke Lapangan Merdeka (08.00 WIB), Kantor DPRD Sumut (09.00 WIB), Kejaksaan Tinggi Sumut (12.00 WIB, dengan makan siang bersama), dan berakhir di Markas Polda Sumut (15.00 WIB).
Para mahasiswa yang terdiri Empat koordinator aksi yaitu AZ. Panjaitan, Gunawan, Dian, dan Josua Nababan tersebut menyerukan penghentian generasi koruptor dan meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang terlibat dalam dugaan korupsi tersebut.
Mereka menunjukkan keprihatinan terhadap maraknya dugaan korupsi di Sumatera Utara dan tekad para mahasiswa untuk memperjuangkan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan.
Sebelumnya, seruan aksi yang sama telah dilakukan mahasiswa lainnya yang bernama Gema Pena, surat yang di keluarkan pada tanggal 21 Januari tersebut, juga meminta pihak Poldasu dan kajatisu agar memeriksa Kadis Perpustakaan Labura dalam dugaan korupsi Bangunan perpustakaan tersebut
Kemudian, Sigapnews mengkonfirmasi dan meminta tanggapan atas aksi itu terhadap Kadis perpustakaan Labura Abdi Yoso pada Senin 10 Februari 2025, melalui aplikasi WhatsApp, Namun pria separuh baya itu memilih untuk bungkam, terkesan alergi pertanyaan wartawan. (Red)
Editor :Dedek Muhammad Noor