Roy Fachraby Ginting: Ketika Ketamakan serta Kerakusan Mulai Merusak Demokrasi Kita

Roy Fachraby Ginting adalah Dosen dan staff pengajar Ilmu Filsafat dan Ilmu Sosial Budaya Dasar di Universitas Sumatera Utara (USU) Padang Bulan Medan.
Kita semua tentu bisa merasakan dan melihat dan tidak perlu lagi kita membahas makna terselubung dari prilaku buruk ketika secara umum ada gerakan penolakan dari khalayak terhadap kehadiran figur calon pemimpin bangsa yang kehadirannya tentu akan menjadi pejabat publik untuk memimpin negeri ini dengan cara melanggar asas kepatutan, etika dan moral yang melukai rasa keadilan dan justru kondisi ini bisa menjadi penyebab bangsa ini mulai terjadi berbagai hal carut marut dan fator perpecahan anak bangsa menjelang Pilpres 2024.
Rakyat pecinta keadilan yang mengagungkan moral dan etika politik tentu pasti akan terusik dan sangat terpukul melihat demokrasi yang dirusak sedemikian rupa demi ambisi ketamakan dan keserakan yang di perlihatkan di depan mata.
Rakyat yang melihat bahwa lembaga penegak hukum Mahkamah konstitusi sebagai lembaga hukum tertinggi yang seharusnya memberkan rasa keadilan untuk masyarakat, justru tampak di depan mata di obok-obok dan dihancurkan.
Beberapa anak bangsa yang selama ini merupakan pengagum Presiden Jokowi mengaku sedih, kesal, sekaligus marah melihat praktek-praktek yang tidak beradab dilakukan di depan mata dengan vulgar.
Negara RI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 ini yang mestinya menjadi tempat untuk pengabdian, justru diselewengkan jauh sebagai ajang korupsi, kolusi, nepotisme yang kita lawan pada awal gerakan reformasi dan pemberantasan KKN ini menjadi cita cita anak bangsa ketika reformasi kita gerakan dulu bersama pasca runtuhnya 32 tahun kekuasaan Soeharto.
Kita melihat dengan serta merta bahwa saat ini bangsa dan negara kita sedang tidak baik baik saja.
Semua anak bangsa melihat bahwa hari ini kita mengalami krisis nilai. Keresahan itu pula yang dialami oleh banyak orang di negeri ini.
Hal ini tentu harus terus kita ingatkan dan terus kita suarakan bersama dan terus berteriak bahwa dalam berpolitik hendaknya tetap mengedepankan nilai-nilai luhur, yakni menjunjung etika dan moral serta asas kepatutan dan memiliki rasa malu bila berbuat tidak baik dan tidak layak dalam memimpin negeri ini.
Kalaulah setiap anak bangsa sebagai elit politik sudah menghalkan segala cara dengan ketamakan dan keserakan serta aji mumpung. Maka sudah kita dapat bayangkan di negeri ini akan berlaku politik yang tidak lagi berdasarkan oleh prilaku nilai, azas azas kepatutan, kepantasan, politik tanpa moral dan etika serta politik hanya sebatas alat untuk saling berebut kuasa saja. Maka kita semua hanya menunggu waktu untuk menanti kehancuran bangsa dan negara kita yang di bangun dengan perjuangan yang kita raih dengan mengorbankan nyawa, darah dan air mata.
Tentu kita juga masih bersyukur bahwa masih banyak anak bangsa ini sebagai pengamat dan guru bangsa serta tokoh bangsa yang tidak ada berhenti untuk menyumbangkan pemikiran dan tindakannya untuk kebaikan bangsa ini.
Read more info "Roy Fachraby Ginting: Ketika Ketamakan serta Kerakusan Mulai Merusak Demokrasi Kita" on the next page :
Editor :Tim Sigapnews