Roy Fachraby Ginting: Ketika Ketamakan serta Kerakusan Mulai Merusak Demokrasi Kita

Roy Fachraby Ginting adalah Dosen dan staff pengajar Ilmu Filsafat dan Ilmu Sosial Budaya Dasar di Universitas Sumatera Utara (USU) Padang Bulan Medan.
Semua kita tentu memiliki kepentingan yang sama dan mulia yakni demi untuk rasa cinta Tanah Air dan demi untuk kebaikan bangsa dalam mengembalikan tujuan dan cita cita para pendiri bangsa untuk kembali memegang nilai-nilai etika dan moral serta asas kepatutan dan rasa malu untuk berbuat yang tidak baik dan benar dalam memimpin bangsa dan negara ini. Semua ini kita lakukan dalam upaya bersama untuk terus menegakkan demokrasi, dan memberikan rasa keadilan untuk semua anak bangsa di Bumi Pancasila ini.
Saat ini kita melihat bahwa situasi politik memang tengah menunjukkan perilaku yang jauh di luar kewajaran dan mungkin cenderung kelam. Bukan hanya Mahkamah Konstitusi yang tersandera, namun juga lembaga lainnya. Secara kasat mata kita melihat bagaimana hal hal yang nenjurus ketidak-adilan berjalan di negeri ini. Kita melihat bagaimana Satpol PP membongkar baliho salah satu bakal capres dan cawapres di Bali dan di tempat lain di Tanah Air. Namun di satu sisi membiarkan baliho capres dan cawapres yang lain dan seolah olah itu yang di dukung penguasa saat ini justru bertebaran di setiap sudut di kota dan kasus ini terlihat hampir merata di seluruh Tanah Air.
Anehnya, aparat juga bergerak secara masif sebagaimana pemberitaan di media sosial ikut bergerak untuk turut serta memasang baliho capres dan cawapres yang di dukung penguasa.
Kita tentu merasa prihatin ketika aparat negara yang mestinya memberikan rasa aman pada masyarakat justru dilibatkan dalam politik praktis untuk ikut memihak. Lalu kemana lagi kelak anak bangsa kita yang mesti mencari keadilan dan rasa aman...?
Melihat ini semua, sebagai anak bangsa yang mencintai negeri ini, kita tentu harus terus bersuara dan berteriak. Kita semua tentu muak bila keadilan tidak ada lagi di negeri ini. Kita semua tentu harus menghentikan keserakahan dan ketamakan atas nama demokrasi di negeri ini.
Tidak akan pernah anak bangsa kita menikmati demokrasi, kalau suara mayoritas di bangun untuk menyuburkan kekuasaan tirani dan menyuburkan oligarki serta kepentingan politik dinasti.
Bangsa kita masih sangat beruntung, bahwa di negeri ini ternyata tidak pernah kita kehilangan para guru dan tokoh tokoh panutan yang akan terus menebar kebaikan.
Kita masih memiliki anak bangsa yang tetap mencintai negeri ini dengan terus memiliki sikap dan prilaku serta keberanian dan suara lantang untuk berteriak dan bergerak menegakkan kebenaran dan keadilan di negeri ini dan hal ini tentunya membuat kita yakin bahwa kebenaran dan keadilan selamanya tidak bisa dibunuh.
Ingatlah selalu bahwa kekuasaan itu ada batasnya. Hidup di dunia ini hanya sementara. Kebohongan dan tipuan yang di bangun secepat kilat akan hancur dalam sekejap oleh kebenaran atas dasar keadilan. Karena suara rakyat adalah suara Tuhan dan itu semua ada dalam lubuk hati kita yang paling terdalam.
Read more info "Roy Fachraby Ginting: Ketika Ketamakan serta Kerakusan Mulai Merusak Demokrasi Kita" on the next page :
Editor :Tim Sigapnews