Cut Latifah Zahari Kenalkan Worksheet Mathematic Berbasis Budaya Aceh
Dosen Pendidikan Matematika UMN Al-Washliyah Medan, Dr. Cut Latifah Zaharu, M.Pd., memaparkan materi tentang worksheet mathematic berbasis budaya Aceh di SMP IT Al-Ikhwan, Tanjung Morawa, Selasa (28/11/2022).
SIGAPNEWS.CO.ID | MEDAN - Demi mendorong pengembangan ilmu pengetahuan di dunia pendidikan, Dosen Pendidikan Matematika Universitas Muslim. Nusantara (UMN) Al-Washliyah Medan, Dr. Cut Latifah Zaharu, M.Pd., mengenalkan penggunaan worksheet mathematic berbasis budaya Aceh kepada peserta didik.
Kegiatan ini diaplikasikannya saat melaksanakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) sebagai implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi di SMP IT Al-Ikhwan, Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (28/11/2022).
Menurut Dr. Cut Latifah Zahari, M.Pd., selaku Ketua Program PKM UMN Al-Washliyah Medan, pengenalan worksheet mathematic berbasis budaya Aceh kepada peserta didik merupakan bagian dari kontribusi UMN Al-Washliyah dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan, terutama demi meningkatkan minat peserta didik untuk mempelajari matematika.
"Metode pengenalan worksheet berbasis budaya aceh, kita lakukan melalui sosialisasi dan simulasi. Sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami seluruh materi yang disampaikan," jelasnya, didampingi anggota Tim PKM, di antaranya Dwi Novita Sari, S.Pd.I., M.Pd., Ramadhani, S.Pd.I.,M.Pd., Irwan Efendi Siregar, dan Sri Ulfa Utami.
Lebih jauh Latifah menjaskan, worksheet mathematic berbasis budaya Aceh adalah materi pembelajaran matematika yang diintegrasikan dengan elemen budaya lokal Aceh. Tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih relevan dan kontekstual bagi siswa, dengan menghubungkan konsep-konsep matematika dengan warisan budaya, tradisi, dan simbol-simbol yang ada dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh.
Dia menyebut, ada beberapa alasan penting mengintegrasikan budaya Aceh dalam pembelajaran matematika. Alasan pertama, dengan memperkenalkan budaya lokal, maka para peserta didik dapat lebih mengenal dan menghargai budaya lokal mereka, seperti seni tradisional, musik, tarian, serta simbol-simbol budaya, khususnya yang ada di Aceh.
Kemudian alasan kedua, memperkenalkan budaya lokal tentunya akan menarik minat siswa. sebab mengaitkan matematika dengan aspek budaya yang akrab dengan siswa akan membuat mereka lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar. Apalagi budaya Aceh yang kaya dapat digunakan untuk menjelaskan konsep matematika secara lebih menarik dan menyenangkan.
Selanjutnya alasan ketiga, peserta didik diharapkan dapat menghargai keberagaman budaya. Sebab metode pembelajaran seperti ini turut mengajarkan pentingnya hidup dalam keberagaman budaya dan memperkenalkan nilai-nilai budaya Aceh kepada siswa yang mungkin belum sepenuhnya memahami atau mengapresiasi budaya mereka sendiri.
Sedangkan alasan keempat, pembelajaran ini akan memperkuat identitas lokal. Sebab worksheet mathematic berbasis budaya Aceh dapat memperkuat rasa cinta dan kebanggaan peserta didik terhadap budaya Aceh. Dengan memahami hubungan antara matematika dan budaya lokal, siswa diharapkan memiliki rasa identitas yang lebih kuat terhadap daerah mereka.
"Dengan kata lain, worksheet mathematic berbasis budaya Aceh akan membantu meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap konsep matematika secara lebih nyata dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari mereka, terutama melalui pendekatan budaya lokal," ujar Latifah.
Di sisi lain, pengenalan worksheet mathematic berbasis budaya Aceh menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan matematika dengan lebih kontekstual, menyenangkan, dan memperkenalkan nilai-nilai budaya kepada peserta didik
"Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar matematika, tetapi juga mendapatkan wawasan tentang kekayaan budaya mereka yang mendalam," pungkas Latifah.
Editor :Wardika
