Respon Keluhan, Bukti Simpati Anggota DPRD Tapsel Mahmud Lubis kepada Pertuni

SIGAPNEWS.CO.ID | Tapsel - Indonesia sudah Merdeka dan pada 17 Agustus 2023 (dua hari lalu) dilaksanakan perayaan HUT RI ke-78. Namun masih ada sebagian masyarakat di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang mengakui belum merasakan Kemerdekaan tersebut.
Hal tersebut disampaikan Ketua Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Cabang Tapsel Irfan Heriadi Rambe didampingi Sekretaris Taslim Batubara kepada salah satu Anggota DPRD Tapsel dari Fraksi PAN, H. Mahmud Lubis S.Ag di salah Satu Coffee Shop di Jalan Lintas Medan, Kelurahan Batu Nadua, Kecamatan Padangsidimpuan Batu Nadua, Kota Padangsidimpuan, Jumat (18/8/2023).
Irfan Heriadi Rambe menyampaikan, selama ini Pertuni masih belum mendapatkan perhatian, baik dari pemerintah kabupaten maupun perusahan-perusahaan BUMN dan swasta yang ada di wilayah tersebut.
"Kami ucapkan terimakasih kepada bapak Mahmud Lubis selaku anggota Dewan di Tapsel yang sudah mau menampung aspirasi keluh kesah kami sebagai penyandang disabilitas tentunya,” kata Irfan
"Meskipun Indonesia masih dalam suasana merayakan HUT RI ke-78, namun kami merasa bahwa kami dari Pertuni belum merasakan kemerdekaan yang sepenuhnya. Pasalnya, disini kami sampaikan kepada bapak bahwa selama ini kami organisasi Pertuni yang berada di wilayah Tapsel dan beranggotakan lebih kurang 45 orang dan menyebar di seluruh wilayah Tapsel masih belum tersentuh oleh pemerintah maupun pihak swasta lainnya baik itu bantuan ataupun sosial lainnya. Kami dari Pertuni meminta perhatian dari pemerintah dan swasta agar kami bisa menjadi sumber daya manusia yang berguna karena kami dari Pertuni juga tidak ingin selalu tangan di bawah,” imbuhnya.
Menyikapi hal tersebut, Anggota DPRD Tapsel Fraksi PAN, H. Mahmud Lubis S.Ag merasa terharu bercampur sedih mendengar masih ada masyarakat di Tapanuli Selatan yang masih belum tersentuh perhatian, baik dari pemerintah maupun perusahaan swasta.
"Sungguh miris mendengar keluhan saudara kita dari Pertuni ini, padahal seperti kita ketahui, selain pemerintah banyak perusahaan swasta ataupun investor investor berada di wilayah Tapanuli Selatan, sebagai contoh termasuk di wilayah Batang Toru seperti PT.AR (tambang emas), PT. MIR, PT.SKL, PTPN III, PT.ANJ, PT. Kirana Sapta juga PLTA serta Investor lainnya,” beber Mahmud.
Mahmud Lubis juga mengatakan, harusnya pihak pemerintah dan swasta memberikan kesempatan dan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan mengingat Pertuni murni penyandang disabilitas (Tuna Netra/Buta).
"Sebagai Anggota DPRD saya akan mencoba menjembatani dan sebisa mungkin membantu rekan-rekan dari Pertuni ini baik itu kepada pemerintah kabupaten maupun investor raksasa yang ada di wilayah Batang Toru seperti Tambang emas (PT. AR) dan lainnya dengan cara mencoba komunikasi kepada pihak terkait agar sudi kiranya membantu membuat pelatihan, pendidikan dan lainnya agar keinginan dari masyarakat kita ini bisa dimanfaatkan kearah yang positif seperti membuat kerajinan tangan, tukang pijit (tukang urut) tentu tidak luput dari kerja sama seluruh pihak,” jelas Mahmud.
"Seharusnya kita mencontoh apa yang dilakukan seseorang di Bandung Jawa Barat, disana ada refleksi yang semua anggota dan karyawannya tuna netra. Jadi harapan saya PT. AR, PT. MIR, PT. SKL, PTPN III, PLTA dan lainnya yang berada di wilayah Tapsel terketuk pintu hatinya untuk mendukung kegiatan Pertuni agar bisa diberikan pelatihan dan pendidikan di berbagai bidang,” pungkasnya.
Dipenghujung pertemuan, Irfan Heriadi Rambe (Ketua Pertuni) bersama Taslim Batubara (Sekretaris Pertuni) kompak mengatakan pihakya tidak bisa berkata apapun karena hanya kata salut dan terima kasih yang sebesar-besarnya serta doa agar keinginannya dapat terealisasi.
“Mengingat di zaman sekarang ini sangat sulit menemukan orang yang mau mendengarkan keluhan kami apalagi bapak Mahmud Lubis itu anggota dewan pasti sibuk, namun DPRD yang satu ini berbeda menyempatkan waktunya padahal beliau lagi ada rapat di kantor DPRD Tapsel (Sipirok) namun hati nuraninya rela menjumpai kami padahal jarak antara Sipirok dan Padangsidimpuan lumayan memakan waktu,” ucap Irfan dan Taslim kompak sambil meneteskan air mata.**
Editor :Muradi