Lomba Rakit Hias Sambut Kemerdekaan, Antusiasme Warga Binjai Tak Terbendung
Para peserta mengarungi aliran Sungai Bingai, Kota Binjai, saat berlangsung Lomba Rakit Hias menyemarakan Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia, Sabtu (12/08/2023) pagi.
SUMUTNEWS | BINJAI - Lomba Rakit Hias menyemarakan Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia yang diselenggarakan Pemerintah Kota Binjai, Sumatera Utara, pada Sabtu (12/08/2023) pagi, mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat.
Selain diikuti puluhan peserta, kompetisi ini juga menarik antusiasme ribuan warga yang sengaja hadir selepas Subuh guna menyaksikan langsung lomba yang dipusatkan di aliran Sungai Bingai.
Mereka tidak hanya sekadar datang untuk memberikan dukungan kepada setiap peserta, tetapi juga ikut terlibat mendokumentasikan berbagai momentum perlombaan.
Tidak heran kemacetan arus lalu-lintas sempat terjadi di beberapa kawasan yang menjadi rute perlombaan, akibat banyaknya warga dan pengunjung menyaksikan lomba atau menempatkan kendaraan mereka di tepi jalan.
Beberapa kawasan yang macet di antaranya Jalan Gugus Depan dan Jembatan Berngam, yang menjadi titik Start. Lalu, Jalan Jenderal Gatot Subroto dan Jembatan Bandarsenembah. Kemudian, Jalan Aiptu Radiman, Jalan Manggis, dan Jembatan Limausundai, yang menjadi titik Finish.
"Sudah pantaslah kegiatan seperti ini jadi agenda rutin. Bila perlu ini digelar setiap bulan sebagai hiburan rakyat, agar ada manfaat ekonomis yang kita rasakan. Tapi tetap harus juga disiapkan sarana dan prasarananya dengan lebih matang," ungkap Effendi (52), salah seorang warga Kota Binjai.
Sebelumnya, Walikota Binjai, Drs H Amir Hamzah MAP, mengatakan, Lomba Rakit Hias menyemarakkan Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia merupakan upaya Pemerintah Kota Binjai melestarikan kearifan lokal, dan kerap digelar pada momentum tertentu.
"Seluruh peserta yang mengikuti Lomba Rakit Hias ada 78 tim. Mereka ini berasal dari perwakilan instansi pemerintah, BUMN dan BUMD, satuan TNI-Polri, pemerintah kecamatan dan kelurahan, KONI Binjai, serta kelompok-kelompok masyarakat," terangnya.
Menurut Amir, dalam lomba ini peserta diminta mengarungi aliran Sungai Bingai sejauh 5 kilometer menggunakan rakit berbahan baku batang pohon pisang yang mereka hias sendiri.
Meskipun demikian dia menyebut, penilaian lomba bukan dilihat dari seberapa cepat peserta tiba di garis finish, melainkan ditentukan kreativitas dekorasi, tingkat kesulitan dekorasi, kekompakan tim, seragam, serta keseimbangan dan daya tahan rakit saat digunakan mengarungi sungai.
"Masing-masing pemenang lomba akan mendapatkan hadiah sepeda dan uang tunai. Nominalnya itu, juara satu mendapat Rp 1,5 juta, juara dua Rp 1 juta, lalu juara tiga, empat, dan lima mendapat Rp 500 ribu," jelasnya.
Editor :Wardika
