Polres Labuhanbatu dan SDM Pertamina Investigasi Kasus BBM Campur Air di SPBU Aek Kanopan

Polres Labuhanbatu dan SDM Pertamina Investigasi Kasus BBM Campur Air di SPBU Aek Kanopan
SIGAPNEWS.CO.ID | LABURA - Tim gabungan dari Polres Labuhanbatu dan SDM Pertamina kembali Sambangi SPBU 14.214.234 Aek Kanopan Kabupaten Labuhabatu Utara, Jumat (3/1/25), untuk melakukan investigasi terkait kasus BBM jenis Pertalite yang diduga tercampur air. Kasus ini sempat viral pada Senin 30 Desember lalu dan menimbulkan keresahan di masyarakat.
Perwakilan Pertamina Sales Branch Manager PT. Pertamina regional Sibolga Yunus Muharrahman dalam keterangan persnya menjelaskan bahwa kedatangan tim ini merupakan bagian dari upaya pengecekan menyeluruh terhadap permasalahan yang terjadi di SPBU tersebut.
"Kami hadir bersama pihak stakeholder Pertamina dan Polres untuk melakukan pengecekan teknis terkait insiden ini. Tim vendor Pertamina yang telah memiliki sertifikasi akan melaksanakan audit terhadap penyebab permasalahan ini," ujar Yunus.
Ia juga menyebutkan langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa kondisi tangki penyimpanan BBM.
"Kondisi tangki penyimpanan saat ini masih sama seperti ketika kejadian terjadi. Kami akan melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," jelas Yunus
Lebih lanjut, Pria berkacamata tersebut mengungkapkan bahwa audit teknis akan melibatkan vendor bersertifikasi yang memiliki izin khusus untuk menangani pekerjaan pada tangki BBM.
"Kami akan cek apakah ada kebocoran pada tangki. Jika kebocoran ditemukan, itu akan segera ditindaklanjuti. Namun, jika tidak ada kebocoran, pertanyaan selanjutnya adalah mencari penyebab lainnya, investigasi akan memakan waktu minimal selama 7 hari", katanya.
Ia juga menambahkan bahwa ada beberapa kemungkinan yang sedang ditelusuri oleh tim, termasuk potensi gangguan pada tangki penyimpanan atau kesalahan operasional, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
"Kami belum bisa memastikan apapun saat ini. Semua akan diperiksa satu per satu untuk memastikan penyebab utama masalah ini," tandas Yunus.
Kemudian, Perwakilan SPBU Aek Kanopan diketahui bernama Dani sedikit bingung menjelaskan saat dikomfirmasi salah satu wartwan, terkait rutinitas pengecekan kondisi tangki timbun menurut SOP yang ada di SPBU.
Ia tak tampak gugup, dan hanya menyampaikan prosedur pengisian BBM dari armada ke tanki timbun.
“Jika Kita ingin bongkar, kita selalu melakukan tera, baik terhadap mobil tanki atau pun tanki timbun,” imbuhnya tersenyum.
Keterangan pria tersebut tidak sesuai dengan Yunus, dimana uji tanki timbun dapat dilakukan 10 tahun sekali. Namun untuk mendeteksi terjadinya kebocoran dapat terdeteksi secara dini dari uji tera.
Sementara, Polres Labuhanbatu berkomitmen untuk mendukung investigasi ini hingga tuntas, memastikan tidak ada pihak yang dirugikan dan kepercayaan masyarakat terhadap distribusi BBM tetap terjaga.
“Sejauh ini kepolisian telah aktif bekerja, sejumlah pihak termasuk supir armada pengiriman BBM serta beberapa pegawai SPBU telah di periksa untuk diambil keterangannya, namun untuk menetapkan tersangka pada kasus ini, kita masih menunggu hasil audit dari Pertamina,” ungkap Kanit ekonomi Ipda saniman
Usai pres release, Tim investigasi dan pihak kepolisian memasang garis polsi di Tanki timbun dan menyiapkan baby tank guna melakukan inveksi
Editor :Dedek Muhammad Noor